Kamis, 08 Oktober 2009

Management

Kaitan MRP (Material Requirement Planning) dengan Project Management

MRP lebih tepat diaplikasikan sepenuhnya pada manufaktur. Karena semua variable dalam MRP terpenuhi dalam kondisi manufactur yaitu : Production requirement (required date & quantity) berdasarkan break down material dari Production Master Schedule, Schedule received, Stock On hand, dan Planned order released, yang dipelaksanaannya dipengaruhi oleh Order Quantity dan Lead Time. Disadari atau tidak MRP diaplikasikan pada Project, tapi tidak sepenuhnya, karena dalam MRP ada komponen Stock on hand yang harus dimaintain levelnya yang dijadikan sebagai dasar dalam penentuan titik pemesanan kembali (Planned order released), tidak seperti dalam project yang biasanya tidak ada stock, stock yang dimaintain dalam project adalah untuk spare saja. Kondisi MRP dalam Project adalah Required at SITE (required date & quantity), Schedule Received, dan Planned Order Released (tidak ada Stock on Hand yang harus dimaintain). Aplikasi MRP dalam Project biasanya adalah dengan Procurement Schedule / Procurement Master/Monitoring Schedule yang merencanakan mulai dari kapan Inquiry/MTO/Requisition harus diissue oleh engineering sampai material Arrived at SITE (baik LLI maupun yang bukan LLI).

Note : LLI (Long Lead Item)


Project Management vs Construction Management

Project Management adalah adalah suatu tool untuk menjalankan suatu proyek, dimana dengan adanya Project Management tersebut maka semua pelaksanaan project akan terkendali dengan baik mulai dari Engineering, Procurement, Erection & Testing serta Administrasi, Finance dll, sehingga dengan adanya Project Management tersebut maka seorang Project Manager akan dengan mudah mengendalikan Project tersebut susuai keinginan Management dan menghasilkan Profit yang Baik serta akan memenuhi Client satisfaction. Sementara itu Construction Management suatu tools management untuk menghandle pelaksanaan Construction di site, mulai dari Persiapan, Office, Peralatan, Man power, consumable dan Teknik-teknik construction dilapangan, sehingga pelaksanaan Construction dilapangan dapat terlaksana dengan Baik, tepat waktu, dan memuaskan pelanggan.

Maintenance Management

Kalau bicara maintenance management, sangatlah luas. Ada baiknya lebih specific apa yang diinginkan. Work process dari mulai work identification - planning - scheduling - execution - follow up, sebenernya adalah hal yang basic. Banyak hal yang bisa menjadi dasar strategi, minimal para user harus paham apa operating context untuk equipment/plant yang mereka miliki, KPI atau standard performance-nya.

Management Project

Pada prinsipnya sebenarnya sebuah perusahaan ketika akan memulai sebuah project, di awal sudah membentuk team Project Management.Di dalam project management ini, sebuah project di "manage" dalam setiap aspek dan kegiatan. Organisasi team dibangun yang terdiri dari (minimal):1. Seorang Project Director (jika diperlukan) sebagai personal in charge yang responsible terhadap keseluruhan project dan biasanya bertanggung jawab ke direksi perusahaan; 2. Seorang Project Manager (wajib ada) sebagai penanggung jawab project yang day by day berhubungan langsung dengan seluruh stake holder. Seorang Project Manager membawahi seluruh struktur organisasi (team) project management ini.3. Cost controler (atau bisa juga cost engineer), yang bertugas memonitor project cost.


Quantity Surveyor, Cost Control, dll

Secara umum scope profesi Quantity Surveyor (& juga Cost Engineer) meliputi total life cycle cost management, antara lain : capital investment analysis; estimate operating / manufacturing cost; risk analysis; procurement management; planning / scheduling; cost control; contract administration; dispute resolution; facility management, dst. Biasanya praktisi Quantity Surveying tidak melakukan semua hal di atas, karenanya kita sering dengar profesi estimator, project control, contract engineer, atau contract administrator.


Ekonomi Teknik (Investasi)

Terdapat dua instrumen evaluasi investasi yang umum digunakan untuk menilai apakah suatu investasi akan dilakukan atau tidak. Instrumen tersebut adalah Net Present Value (NPV) dan yang kedua adalah Internal Rate of Return (IRR). Dalam melakukan investasi tentunya harus dilakukan perbandingan antara investasi yang satu dengan yang lainnya misalnya uangnya diinvestasikan di bank saja, karena bunganya lebih menarik. Investasi terbaik akan didapat apabila NPV dan IRR sama-sama bernilai tinggi. Pada kasus tertentu sering dinyatakan bahwa IRR dengan nilai yang tinggi akan lebih menguntungkan daripada investasi dengan nilai IRR yang lebih rendah, walaupun tidak demikian, karena pada kondisi tertentu IRR bisa menyesatkan.


Mengasah Kecakapan Bekerja dengan Team

Para ahli yang diilahami oleh perkembangan fakta-fakta di dunia kerja berkesimpulan bahwa sekarang ini adalah era kejayaan tim. Maksudnya, tidak ada orang yang bisa jaya atau minimalnya survive dengan bekerja sendirian. Lebih-lebih lagi kalau dikaitkan dengan prediksi para ahli tentang tren emploiment ke depan. Untuk orang yang punya skill di bidangnya dengan skala menengah ke atas, tren yang akan berlaku adalah "agreement", bukan "employment". Agreement di situ maksudnya adalah model ikatan kerja yang kita jalankan berupa kesepakatan yang telah kita buat dengan penyedia pekerjaan atau pemilik peluang, misalnya perusahaan atau pengusaha. Pada kondisi ini, kecakapan dalam bekerjasama dengan tim menjadi kunci. Ini berbeda dengan employment. Ikatan kerja yang harus kita jalankan adalah hubungan ke-karyawan- an.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar